PENGUMUMAN UN : Jawa Timur Peringkat I


Jawa Timur Peringkat I Hasil UN

Ujian Nasional / Ilustrasi (Solopos.com)

Ujian Nasional / Ilustrasi (Solopos.com)

SURABAYA— Sepuluh dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dinyatakan lulus Ujian Nasional 2013 tingkat SMA/MA/SMK 100 persen.
Bahkan Jatim juga menjadi provinsi dengan peringkat pertama tingkat kelulusan UN yang tertinggi se-Indonesia.
“Walaupun UN 2013 memiliki 20 jenis paket soal UN, tapi tingkat kelulusan di Jatim mencapai 99,9 persen untuk SMA/MA dan 99,77 persen untuk SMK, bahkan ada sepuluh daerah yang lulus 100 persen,” kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim H Harun di Surabaya, Kamis (23/5).
Ia menjelaskan sepuluh daerah dengan tingkat kelulusan 100 persen adalah Lamongan, Batu, Kota Mojokerto, Kota Blitar, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Tulungagung, Kota Pasuruan, Kabupaten Malang, dan Banyuwangi.
Secara keseluruhan, peserta UN 2013 di Jatim mencapai 220.740 siswa SMA dan MA dengan 154 siswa yang tidak lulus, sehingga tingkat kelulusan rata-rata mencapai 99,93 persen dan siswa tidak lulus hanya 0,070 persen,” katanya. Baca lebih lanjut

Pengumuman UN SMA/SMK/MA diumumkan Besok


Pengumuman UN SMA/SMK/MA

ImageSobat GenerusIndonesia, esok adalah hari yang sangat penting bagi para siswa SMA/SMK/MA, pasalnya jum’at besok adalah pengumuman hasil ujian nasional (UN). Dan sesuai rencana, pengumuman tetap akan diumumkan pada Jumat (24/5/2013). Penundaan pelaksanaan UN pada 11 provinsi beberapa waktu lalu ternyata tidak berpengaruh pada proses pemindaian hingga pengumuman.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa meski ada penundaan pelaksanaan bukan berarti pengumuman juga harus ikut tertunda. Hal ini mementahkan asumsi dari banyak pihak bahwa kacaunya pelaksanaan UN akan berpengaruh pada pengumuman hasil UN.

“Untuk hasil tidak boleh tertunda, mudah-mudahan besok bisa diumumkan ke daerah,” kata Nuh saat jumpa pers di Gedung A, Kemdikbud, Jakarta, Kamis (23/5/2013).

Untuk teknis pengumumannya, ia mengatakan bahwa sudah diberikan hak pada tiap-tiap sekolah. Hanya saja ia mengimbau agar tidak ada kerusuhan atau keributan pasca-kelulusan nanti. Anak-anak juga diminta tetap berlaku sebagaimana mestinya. Baca lebih lanjut