Selamat bertugas Kak Adyaksa Dault, Jayalah Pramuka Indonesia


Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adyaksa Dault bersama Yudhi Prastyo Sako LDIISelamat bertugas untuk kak Adhyaksa Dault”, itulah kata penghormatan bagi Kak Azrul Azwar sebagai Ketua Kwartir Nasional Pramuka lama kepada Kak Adhyaksa Dault selaku Ketua Kwartir Nasional Pramuka yang baru. Kak Adhyaksa Dault dalam pemilihan berhasil menyisihkan 10 calon yang lain dengan dukungan suara terbanyak yakni 17 suara.
Dalam visi misinya, Adhyaksa Dault ingin mempopulerkan Pramuka dengan membuat Program Scouting International. Adhyaksa Dault dalam kesempatan itu juga kembali menegaskan keinginannya untuk membuat Pramuka kembali menjadi favorit bahkan dipilih sebagai kegiatan yang menyenangkan dan positif bagi kalangan anak-anak hingga remaja. Acara Munas Pramuka ini dihelat di Kupang, Nusa Tenggara Timur dari tanggal 2-5 Desember 2013 lalu. Acara Munas Pramuka dibuka oleh Menteri Pendidikan M.Nuh dan ditutup Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan dihadiri Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan seluruh Perwakilan Kwartir Daerah Se- Indonesia.
Dalam kesempatan ini pula, perwakilan SAKO Sekawan Persada  Nusantara yakni Kak Yudhi Prasetyo dan Kak Syahrul Lamabelawa ikut memberikan selamat kepada Kak Adhyaksa Dault. SAKO Sekawan Persada Nusantara adalah Satuan Komunitas Pramuka dibawah bimbingan LDII.
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) ingin turut serta melestarikan jiwa Pramuka yang mandiri dan menularkannya kepada generasi muda binaannya. Sekali lagi “Selamat bertugas Kak Adhyaksa Dault, Salam Pramuka dan Semoga Pramuka Indonesia semakin jaya.(red)

Gerakan Pramuka Indonesia


Tunas_Kelapa_Lambang_PramukaGerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
Pramuka” merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud “Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.

SEJARAH PRAMUKA INDONESIA

Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Baca lebih lanjut

UN 2013 “Antara Pelaksanaan dan Realitas”


ImageDalam setiap UN dari tahun ke tahun, Kecenderungan mengantisipasi ujian nasional umumnya guru akan disibukkan dengan membuat prediksi soal UN. Seorang guru saat ini dibebani dengan tanggung jawab secara moril atas kelulusan siswa /siswi yang mereka didik pada Ujian Nasional. Berbeda dengan sistem di tahun 1990 an sampai tahun 2004, dimana guru tidak perlu terlalu memikirkan tentang kelulusan siswa dalam ujian nasional, guru hanya dibebani dengan tugas mengajar sedangkan hasil dari kelulusan itu sepenuhnya digantungkan kepada siswa itu sendiri. Perbedaan ini karena di masa itu belum ada standarisasi mengenai nilai Ujian Nasional, sedangkan saat ini siswa dibebani dengan nilai ujian nasional minimum yang harus mereka capai untuk dapat lulus dari sekolah.

Ujian Nasional – UN 2013 sebentar lagi akan digelar, mulai dari UN SMA maupun tingkat SMK, SMP/Mts, Juga sekolah Dasar (SD). Paradigma ujian nasional ini masih menjadi fenomena perdebatan hingga tingkat politik. Sangat miris memang ketika pendidikan juga harus menjadi korban politik. Kita bisa melihat gambaran pada UN 2012 lalu, dimana para elit-elit politik berkoar-koar tentang system Ujian Nasional dengan membawa nama Partai Mereka masing-masing. Menjadi pertanyaan Apakah kita ini sedang meningkatkan pendidikan bagi partai atau kita sedang berusaha mencerdaskan dan meningkatkan keilmuan dari calon penerus bangsa ini? Baca lebih lanjut

Ujian, hadapi dengan strategi Jitu


UNAS-SiswaSobat GenerusIndonesia, belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pekerjaan rumah (PR). Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.
Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga bagi sobat dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :

1. Belajar Kelompok

Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sob, sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru. Baca lebih lanjut

Sejarah Raden Ajeng Kartini


Raden-Ajeng-Kartini

Raden Ajeng Kartini, Lahir 21 April 1879, Jepara, Jawa Tengah

Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu. Kartiniadalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo. Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Baca lebih lanjut

Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Tawuran


Tawuran

Faktor-yang-menyebabkan-terjadinya-tawuran

Kali ini GenerusIndonesia akan menjelaskan beberapa Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Tawuran. Kejadian ini adalah suatu hal yang sering atau bahkan biasa kita dengar, seakan–akan Tawuran ini sudah menjadi budaya di antara para pelajar. Sampai-sampai terjadi korban jiwa. Dan sungguh sadis, tawuran kali ini bukan hanya dengan main tangan, tetapi lebih dari itu menggunakan senjata tajam.

Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Tawuran

Sebenarnya ada beberapa faktor yang kami amati sebagai penyebab tawuran, yaitu kami bagi menjadi faktor internal maupun eksternal.

Faktor Internal Baca lebih lanjut

Contoh ucapan ulang tahun romantis


Contoh-ucapan-ulang-tahun-yang-romantisKetika sang pujaan hati berulang tahun, apakah sobat selalu memberikan ucapan ulang tahun romantis untuknya? Atau hanya biasa-biasa saja, seperti hanya memberikan kado tanpa ada ucapan selamat ulang tahun yang romantis, yang dapat membuat si dia semakin bahagia di hari ulang tahunnya.

Pernahkah sobat tahu bahwa seorang wanita sangatlah senang bila berada pada suasana yang romantis. Apalagi bersama pangeran yang ada di hatinya. Tentu itu merupakan suatu anugerah yang terindah untuknya. Jadi bagi para kaum pria, berikanlah hal-hal yang romantis untuk sang pujaan hati. Terlebih lagi ketika si dia berulang tahun, berilah ucapan ulang tahun yang romantis. Supaya kebahagiaannya semakin berlipat ganda di hari ulang tahunnya.
Ucapan ulang tahun romantis yang dapat diucapkan ketika pacar ulang tahun seperti apa?

Berikut GenerusIndonesia memberi contoh dan tips ucapan ulang tahun yang romantis: Baca lebih lanjut

Kumpulan contoh pidato


Kumpulan-contoh-pidatoMenyusun sebuah pidato memang gampang-gampang susah. Namun jika kita terbiasa akan terasa mudah sekali.
Buat sobat GenerusIndonesia, menyusun pidato tidak menggunakan kalimat yang sering kita ucapkan sehari-hari. Melainkan mengggunakan kalimat yang formal dan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Pengertian Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik, benar dan tepat untuk disampaikan kepada khalayak umu tentang suatu hal yang layak untuk diperbincangkan.
Dibawah ini ada beberapa contoh naskah pidato seperti pidato guru sebagai sosok pahlawan, contoh pidato tentang lingkungan, contoh pidato 17 agustus, yang dapat anda jadikan referensi. Untuk kalimatnya bisa di ganti sesuai dengan tema pidato sobat.

Contoh pidato pendidikan sekolah Baca lebih lanjut

Pendidikan Karakter Di Indonesia


Pendidikan-Karakter-di-IndonesiaPendidikan Karakter Di Indonesia – Apa yang dimaksud Pendidikan Karakter? Disini GenerousIndonesia akan menjelaskan apa yang dimaksud Pendidikan Karakter.

Pengertian Karakter

Karakter adalah suatu nilai-nilai sikap atau perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, pekataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya dan adat istiadat. Baca lebih lanjut